Graha Polinema 4th Floor, Jl. Soekarno Hatta No.9, Malang City, East Java, Indonesia

image

Keanekaragaman hayati menurut UU No. 5 Tahun 1994 tentang Pengesahan UNCBD, adalah keanekaragaman semua jenis tumbuhan, hewan dan jasad renik (mikroorganisme), serta proses ekosistem dan ekologis dimana mereka menjadi bagiannya. Keanekaragaman hayati dibagi menjadi keanekaragaman genetik, keanekaragaman jenis, dan keanekaragaman ekosistem. Keberadaaan keanekaragaman hayati dapat terpengaruh oleh kondisi alam. Dewasa ini, kondisi alam sedang memburuk akibat pemanasan global yang berujung pada terjadinya perubahan iklim yang terjadi secara berkala selama 50 - 100 tahun. 

Perubahan iklim yang disebabkan oleh ulah manusia disebut juga sebagai perubahan iklim antropogenik. Salah satu dampak terbesarnya adalah adanya ancaman keanekaragaman hayati. Sektor ekonomi dan pembangunan adalah sektor utama yang menyebabkan perubahan iklim kian bertambah parah. Fenomena perubahan iklim dapat berpengaruh terhadap populasi biota darat maupun laut, sehingga ketahanan spesies langka dan endemik dapat terancam keberadaannya. Belum lagi beberapa faktor tambahan yang dapat memperburuk keadaan seperti tangkap lebih (overfishing), kebakaran hutan, perburuan hewan langka ilegal, dan penebangan hutan liar oleh oknum tidak bertanggung jawab.

Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) mengatakan bahwa temperatur bumi meningkat 1o Celcius dari waktu ke waktu. Hal ini membuat glasier, lapisan es, dan es lautan yang meleleh dan menyebabkan permukaan air laut meningkat. Sebagai biodiversity hotspot (tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi), Indonesia akan sangat dirugikan dengan berlangsung dan bertambah parahnya perubahan iklim, dimana hal tersebut turut berpengaruh pada curah hujan, cuaca ekstrem, dan risiko terjadinya bencana banjir yang tak dapat dihindari oleh negara beriklim tropis ini. 

Bagi makhluk hidup, bertambah panasnya suhu di bumi membuat mereka kesulitan beradaptasi dan akan bermigrasi secara besar-besaran demi mencari lingkungan yang sesuai dengan pola hidup mereka. Misalnya, ikan-ikan target hasil tangkapan nelayan yang berkomoditas tinggi akan berenang lebih dalam dari biasanya untuk mencari suhu yang lebih dingin, karena suhu permukaan air laut yang terus naik, sehingga hal ini akan mempersulit nelayan dalam mencari ikan. Selain merusak keseimbangan alam seperti terganggunya rantai makanan serta penurunan atau terjadinya lonjakan drastis pada spesies tertentu, migrasi hewan-hewan dan proses adaptasi yang signifikan dapat berdampak juga pada kondisi sosial ekonomi masyarakat pesisir. 

Contoh lainnya adalah perubahan yang terjadi di Hutan Amazon, yaitu ketika awan yang menyelimuti Hutan Amazon selalu berwarna hitam menunjukan bahwa intensitas hujan sangat tinggi, namun sekarang awan tersebut berubah warna menjadi lebih terang, mengindikasikan bahwa intensitas hujan berkurang. Diperkirakan, hal tersebut menyebabkan terjadinya penurunan jumlah burung di Hutan Amazon. 

Seperti kita ketahui, perubahan iklim sudah tidak dapat dihindari lagi, namun kita masih dapat memperlambat prosesnya dan menunda dampak buruknya terjadi dalam waktu dekat. Langkah konkret yang dapat diambil saat ini untuk menanggulangi dampak buruk perubahan iklim terhadap keanekaragaman hayati adalah:
  1. 1. Memperbaiki kualitas literasi masyarakat Indonesia terutama terkait dengan peran keanekaragaman hayati dan cara memperlambat perubahan iklim.
  2. 2. Mendorong masyarakat untuk memperbaiki gaya hidup agar lebih berkelanjutan, seperti perubahan penggunaan energi terbarukan, memilih produk yang menggunakan teknologi ramah lingkungan, serta produk yang berkelanjutan dari segi proses produksi hingga konsumsi.
  3. 3. Mendorong terwujudnya tujuan konferensi internasional Conference of The Parties (COP) yang diadakan oleh United Nations. 
  4. 4. Membantu penegakkan hukum dan aturan bagi pihak yang melanggar aturan dan merusak lingkungan.
  5. 5. Mendukung upaya-upaya pelestarian dan konservasi alam yang diinisiasi oleh berbagai pemangku kepentingan.

Laju penurunan keanekaragaman hayati akibat perubahan iklim harus terus ditahan dan diperlambat, agar keseimbangan ekosistem, keberlangsungan makhluk hidup di Bumi tetap terjaga, dan tidak menimbulkan kerusakan permanen. Harapannya, seluruh pemangku kepentingan bisa berfokus pada solusi praktis dan mengedukasi masyarakat dengan metode yang lebih baik lagi, sehingga kesadaran akan pentingnya memperlambat proses perubahan iklim dapat dibangun dan ditanamkan dalam benak setiap individu. 

Apabila kamu tertarik untuk berkontribusi dalam pelestarian alam dan mendukung upaya perlambatan perubahan iklim, salah satu aktivitas yang bisa kamu lakukan adalah dengan melakukan penanaman pohon yang termonitor, berkelanjutan, dan transparan bersama BumiBaik. Pelajari lebih lanjut tentang kami melalui halaman “tentang kami” di website ini, ya!