Graha Polinema 4th Floor, Jl. Soekarno Hatta No.9, Malang City, East Java, Indonesia

image

Antartika sedang mengalami rekor suhu yang buruk dan peningkatan ukuran serta jumlah kejadian cuaca ekstrem, menurut sebuah studi terbaru di Frontiers in Environmental Science. Benua paling selatan ini terdampak cuaca ekstrem yang berkaitan dengan perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia. Hal ini dapat kita lihat di ujung barat dan semenanjungnya yang telah mengalami pencairan lapisan es secara drastis, mengancam kenaikan permukaan laut secara besar-besaran selama beberapa abad mendatang.

Salah satu gletser di wilayah barat mencair dengan sangat cepat sehingga para ilmuwan menjulukinya sebagai Gletser Kiamat. Terdapat upaya internasional untuk mencoba mencari tahu apa yang terjadi pada gletser tersebut. Es laut Antartika telah berubah dari rekor tertinggi ke jumlah yang mengejutkan, jauh lebih rendah dari yang pernah terjadi sebelumnya. Jika tren ini terus berlanjut dan manusia gagal mengekang emisi, kemungkinan besar akan berdampak pada hilangnya garis pantai hingga meningkatnya pemanasan global. termasuk hilangnya sumber utama es yang memantulkan sinar matahari secara signifikan.

Perubahan di Antartika adalah berita buruk bagi planet kita, karena benua ini sangat terdampak perubahan iklim yang tidak dapat diprediksi. Studi tersebut menemukan bahwa perubahan iklim ekstrem menjadi semakin buruk di negara-negara yang tadinya terlindung dari keganasan pemanasan global. 

Studi tersebut mengamati beberapa faktor termasuk gelombang panas, hilangnya es laut, runtuhnya lapisan es, dan dampak terhadap keanekaragaman hayati. "Topik ekstrem akan lebih sering terjadi di masa depan,” kata Peter Schlosser, wakil presiden dan wakil rektor Global Futures Laboratory di Arizona State University. 

Sumber: nbc.com