Hutan Kota merupakan sebuah wilayah terbuka yang ditumbuhi oleh pepohonan dan dibiarkan tumbuh secara organik layaknya sebuah hutan pada umumnya. Hutan kota sendiri biasanya dapat ditemukan di dalam perkotaan maupun di sekitar kota seperti di pinggir jalan, pemisah jalan, maupun pada tempat wisata seperti taman kota maupun lapangan golf.

Struktur yang dimiliki oleh hutan kota ini tidak seperti taman kota yang cenderung teratur dan ditata, hutan kota lebih cenderung kawasan yang dibiarkan tumbuh secara alami dengan banyak vegetasi pepohonan yang luas dan umumnya terbuka untuk umum, sehingga dapat diakses oleh seluruh penduduk kota, sehingga hutan kota ini dapat terlihat alami selayaknya hutan pada umumnya. Selain itu, hutan kota dapat dijadikan selaku tempat habitat bagi fauna, serta dapat dijadikan sebagai identitas atau ciri khas sebuah kota, salah satu contoh hutan kota yang terkenal yakni Hutan Kota Arboretum yang berada di Jakarta Pusat.

Fungsi dari hutan kota ini sendiri, selain untuk estetika, juga digunakan untuk mengatur siklus air, dimana saat hujan pada umumnya ruang hijau ini dapat menampung air hujan sehingga tidak akan ada air yang mengalir ke lokasi yang memiliki tanah yang lebih rendah sehingga meminimalisir kemungkinan banjir. Serta pada musim kemarau, hutan kota dapat menyimpan air tanah yang dapat digunakan sebagai cadangan air bagi warga. 

Selain itu, fungsi hutan kota juga dapat digunakan untuk menekan polusi, hal ini dikarenakan hutan kota akan menyerap emisi gas karbon yang dikeluarkan oleh kendaraan sehingga dapat mengurangi keluaran gas berbahaya dan kotoran. Iklim mikro yang berada di sekitar hutan kota juga akan cenderung lebih terjaga sehingga suasana di sekitar lingkungan hutan kota cenderung lebih sejuk dibandingkan kawasan kota lainnya. Hal lain yang diperoleh manfaatnya dari hutan kota adalah dapat dijadikan sebagai tempat edukasi lingkungan, khususnya bagi anak anak. Hal ini dapat mendorong untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan sejak dini.