Graha Polinema 4th Floor, Jl. Soekarno Hatta No.9, Malang City, East Java, Indonesia

image

Lahan basah adalah wilayah yang tergenang air, baik secara permanen maupun musiman, dan menjadi tempat bertemunya ekosistem daratan dan perairan. Genangan air ini dapat berupa air tawar, payau, atau asin, tergantung lokasi dan kondisi ekosistemnya. Contoh lahan basah antara lain rawa, danau, sungai, lahan gambut, hutan mangrove, padang lamun, sawah, hingga terumbu karang. 
Menurut definisi Konvensi Ramsar yang diratifikasi Indonesia pada tahun 1991, lahan basah mencakup area yang secara alami atau buatan, tetap atau semantara, berair, baik airnya mengalir maupun diam, termasuk perairan laut yang kedalamannya tidak lebih dari enam meter saat surut.

Mengapa Disebut “Lahan Basah”?
Istilah “lahan basah” berasal dari kondisi khasnya: lahan yang jenuh atau tergenang air dalam waktu tertentu. Air ini tidak hanya mengisi permukaan tanah, tetapi juga memengaruhi struktur tanah, kandungan oksigen, serta jeni organisme yang dapat hidup di dalamnya.
Kelembapan yang tinggi, lingkungan anaerobik (minim oksigen), serta dominasi tanaman air menjadikan lahan ini berbeda dari lahan kering atau perairan terbuka. Kombinasi air dan tanah menciptakan habitat untuk yang mendukung spesies-spesies khusus yang tidak ditemukan di ekosistem lain.

Apa Manfaat Lahan Basah bagi Makhluk Hidup?
Lahan basah adalah ekosistem dengan fungsi ekologis yang sangat penting, baik bagi manusia maupun makhluk hidup lainnya. Beberapa manfaat utamanya adalah:
  1. Penyedia Air Bersih
Lahan basah menyaring dan menyimpan air, membantu menjaga ketersediaan air bersih bagi masyarakat dan alam.
  1. Pengendali Bencana Alam
Sebagai penampungan alami air hujan, lahan basah meredam banjir dan melindungi pesisir dari gelombang besar atau tsunami.
  1. Penyimpan Karbon
Terutama pada lahan gambut, lahan basah menyimpang karbon dalam jumlah besar dan mencegah pelepasan gas rumah ke atmosfer.
  1. Sumber Pangan dan Mata Pencaharian
Banyak masyarakat menggantungkan hidup dari hasil lahan basah, seperti perikanan, pertanian, dan hasil hutan non-kayu.
  1. Habitat Keanwkaragaman Hayati
Lahan basah menjadi tempat tinggal bagi berbagai spesies flora dan fauna, termasuk burung migran, ikan air tawar, amfibi, fan tumbuhan langka.

Mengapa Lahan Basah Begitu Penting?
Walaupun hanya mencakup sekitar 6% dari permukaan bumi, lahan basah menyimpan sekitar 30% dari karbon tanah global, menjadikannya kunci dalam upaya mitigasi perubahan iklim. Di Indonesia, lahan basah mencakup lebih dari 40 juta hektar dan berperan penting dalam ketahanan air, pangan, dan energi.
Namun, sejak tahun 1900, lebih dari 64% lahan basah dunia telah hilang akibat alih fungsi lahan, drainase, pencemaran, dan pembangunan yang tidak berkelanjutan. Kehilangan ini berdampak serius pada kestabilan lingkungan dan kelangsungan hidup jutaan spesies, termasuk manusia.