Emisi CO2 dapat dihitung dengan merinci produksi berbagai bentuk bahan bakar fosil (batu bara, batu bara coklat, gambut, dan minyak mentah). Ketika digabungkan dengan data perdagangan impor dan ekspor, ini memungkinkan untuk merekonstruksi produksi bahan bakar fosil dan emisi CO2 pada tingkat nasional.

Estimasi yang dapat diandalkan dari emisi CO2 memerlukan cakupan komprehensif dari energi yang digunakan baik di tingkat domestik maupun perdagangan. Kerangka internasional yang telah dibuat ini meningkat secara signifikan seiring berjalannya waktu. Pedoman yang jelas tentang metodologi dan praktik terbaik untuk mengukur dan memantau perkiraan CO2 di tingkat nasional telah disediakan oleh Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC).

Akurasi angka emisi global kita sangat dipengaruhi oleh ukuran suatu negara dan tingkat ketidakpastian dalam perhitungan ini. Ketidakpastian sering muncul dalam dua hal: laporan konsumsi energi dan asumsi energi. Namun, terdapat ketidakpastian yang cukup rendah untuk pelaporan energi, karena konsumsi energi sangat terkait dengan angka ekonomi dan perdagangan, yang memerlukan pemantauan yang cermat.

Lui et al., (2015) menemukan bahwa pada tahun 2013, Tiongkok menghitung emisi setiap tahunnya secara tidak akurat, dengan mengandalkan faktor emisi rata-rata global daripada menggunakan data khusus untuk kandungan karbon pasokan batubara domestiknya. Pengepul CO2 terbesar di dunia memiliki penghitungan yang sangat berpengaruh dengan 10% kelebihan global. Biasanya, ketidakpastian dalam emisi CO2 global berada dalam kisaran 2-5%.

Karena BumiBaik berkomitmen untuk berpartisipasi dalam mencari solusi terbaik untuk upaya pengurangan emisi karbon, telah dibuat kalkulator karbon yang sederhana. Alat ini memungkinkan individu untuk menyadari jejak karbon mereka dan mengambil langkah-langkah untuk memberikan kontribusi kepada alam. Rasakan kemudahan kalkulator karbon dengan mengunduh aplikasi hanya di Playstore.

Referensi: Our World in Data - How do we measure or estimate CO2 emissions?