Graha Polinema 4th Floor, Jl. Soekarno Hatta No.9, Malang City, East Java, Indonesia

image

Belanja online merupakan kebiasaan baru masyarakat beberapa dekade terakhir. Untuk membeli suatu barang, makanan, ataupun minuman, kita tidak lagi wajib mengunjungi toko atau restauran yang menjual produk, tetapi sekarang kini kegiatan belanja bisa lebih menghemat waktu dengan adanya pengembangan digital yang memungkinkan kita memesan berbagai kebutuhan hanya dengan satu klik di gadget kita dan melakukan pembayaran secara online juga. Sekilas, kemudahan ini menjadi penyelamat dan penolong untuk masyarakat yang dihujani berbagai kesibukan seperti sibuk belajar, bekerja, atau berkegiatan lainnya. Tidak hanya itu, kemudahan lain yang ditawarkan oleh belanja online juga adalah kini, belanja tidak perlu khawatir dengan jarak, atau border less. Dimana kita bisa melakukan check out dari toko yang tersebar di seluruh Indonesia, bahkan dunia. Belanja online memungkinkan pebisnis dan pasar terhubung secara realtime. Sehingga, jangkauan penjualan dan pembelian menjadi sangat luas dan tak terbatas.

Sayangnya, kemudahan ini tidak selalu membawa dampak positif bagi segala aspek. Salah satu hal yang patut kita waspadai adalah adanya kekhawatiran dari ilmuwan dan para pecinta lingkungan bahwa kebiasaan belanja online ini dapat memperburuk dan merusak kondisi bumi. Ternyata, memang aktivitas belanja online justru membuang lebih banyak energi dan berkontribusi menambah jumlah sampah di planet ini dengan dibutuhkannya packaging untuk setiap produk terkirim yang terdiri dari bahan plastik dan kertas. Belanja online juga membutuhkan frekuensi transportasi pengiriman yang lebih intens, sehingga menambah produksi Gas Rumah Kaca (GRK) yang justru seharusnya kita reduksi.

Kabar baiknya, studi dari MIT justru menemukan bahwa tidak semua aktivitas belanja online berbahaya bagi bumi. Justru, belanja online dapat menghemat 75% energi lebih banyak dibandingkan belanja tradisional dengan beberapa skenario berikut:
  1. 1. Pengiriman dilakukan secara elektrik.
  2. 2. Mengurangi bahan-bahan packaging. 

Rupanya, hal ini juga sudah coba dilakukan oleh beberapa bisnis online agar aktivitas bisnis mereka lebih ramah bagi iklim. Misalnya dengan memaksimalkan pemanfaatan kendaraan berbasis listrik untuk pengiriman produk kepada pembeli. Berikut beberapa upaya dari beberapa situs belanja online yang terkenal dalam skala internasional:
  1. 1. Situs amazon.com telah berkomitmen untuk memiliki 1000 kendaraan listrik pada tahun 2030 mendatang, hal ini diklaim akan mencegah jutaan ton metrik karbon dilepas ke atmosfir hanya untuk pengiriman produk ke pembeli.
  2. 2. Situs UPS Store juga berencana untuk memiliki armada berbasis listrik untuk kebutuhan pengiriman produk, namun hal tersebut harus direlakan karena UPS dilanda krisis ekonomi, dan pada akhirnya mengganti rencana tersebut dengan membeli truk untuk meningkatkan efisiensi pengiriman.
  3. 3. Jasa pengiriman FedEx juga tak mau kalah, dengan memiliki rencana matang untuk mengganti kendaraan pengirimannya dengan kendaraan listrik pada tahun 2040 mendatang, rencana ini akan dimulai dengan penggantian kendaraan pengiriman sebanyak 50% menjadi kendaraan listrik pada tahun depan.
  4. 4. Beberapa perusahaan berbasis situs belanja online atau jasa pengiriman juga bereksperimen dengan pemanfaatan robot dan pengiriman menggunakan drone. 

Tetapi, tingginya frekuensi pengiriman barang akibat belanja online bukan satu-satunya hal yang dipertimbangkan. Penggunaan packaging juga berdampak buruk pada pencemaran tanah karena sampah-sampah dari bahan pacakging yang sulit terurai. Situs amazon.com juga sudah mulai mengurangi bahan-bahan pacakging dengan beralih ke bahan-bahan yang lebih ramah lingkungan, yaitu yang reusable, biodegradable, dan recyclable. Meskipun begitu, sampah-sampah plastik lainnya masih bermuara di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), sungai, dan laut. 

Upaya yang dilakukan oleh para pebisnis online tidak akan berhasil apabila permintaan pasar masih terus menggunung dan tak terbendung. Maka dari itu, upaya yang baik harus diiringi dengan sinergi dan kolaborasi berbagai pihak, termasuk pembeli itu sendiri, alias kita. Cara untuk mendukung upaya efektivitas dan efisiensi belanja online yang lebih ramah untuk iklim adalah dengan meminimalisir pembelian. Selain untuk menghemat dan menabung, perilaku buy less, akan membantu menurunkan intensitas produksi (berkontribusi 60% terhadap emisi GRK, berdasarkan salah satu hasil penelitian yang diterbitkan tahun 2015) dan pengiriman yang mengkonsumsi banyak energi (berkontribusi 3% terhadap emisi GRK) dan menghasilkan sampah. 

Berikut beberapa tips agar belanja online kalian tidak berdampak buruk untuk bumi:
  1. 1. Slow shopping: coba pikirkan kembali sebelum check out barang favorit kita, apakah kita benar-benar membutuhkannya? Apakah barang tersebut memiliki urgensi tinggi untuk dibeli?
  2. 2. Bulk order: sebagian besar toko online menawarkan skema bulk order, selain dapat menghemat pegeluaran kita karena potongan harga yang diberikan, hal ini juga meminimalisir tingginya frekuensi pengiriman jika kita membeli barang sebanyak satu item dalam sekali waktu.
  3. 3. Bundling order: jika kita tidak ada kebutuhan untuk melakukan pembelian secara bulk order, maka kita bisa memilih bundling order, yaitu pembelian beberapa produk sekaligus dengan jumlah yang tidak teralu banyak. Dengan begitu, kita bisa mendapat beberapa barang sekaligus dalam sekali waktu.
  4. 4. Pick sustainable retail: kita juga bisa loh, memilih toko online yang mengimplementasikan prinsip keberlanjutan, misalnya toko online yang menggunakan recycle packaging, atau toko online yang menggalang donasi untuk kegiatan lingkungan seperti penanaman pohon atau pengolahan sampah.
  5. 5. Pick durable products: fast fashion juga bisa membawa bencana bagi bumi jika dibiarkan, produksi berlebih dalam pembuatan pakaian melalui pabrik akan menyumbang emisi karbon di atmosfir. Sehingga, kita bisa mencari toko yang menawarkan pakaian dengan bahan berkualitas dan bisa digunakan untuk jangka panjang, sehingga keperluan kita untuk membeli pakaian dengan model serupa akan lebih bisa dikendalikan.

Bagaimana? Sudah tahu kan bagaimana cara agar hobi belanja online kita bisa lebih ramah lingkungan? Jangan lupa untuk selalu memperbaharui pengetahuan kita dengan info terkini seputar lingkungan dan bumi, salah satunya dengan mengikuti BumiBaik di berbagai media sosial dan membaca artikel di website. Serta, BumiBaik juga terbuka untuk membangun kerja sama dengan berbagai brand atau perusahaan guna menciptakan kegiatan positif yang berdampak baik bagi lingkungan seperti CSR, green event, perhitungan karbon, dan lainnya! Hubungi kami hanya di 082130075758 dan [email protected]

Sumber: New York Times.