Graha Polinema 4th Floor, Jl. Soekarno Hatta No.9, Malang City, East Java, Indonesia

image

Sistem perdagangan di mana kredit karbon dibeli dan dijual disebut Carbon Market. Bisnis atau individu memiliki opsi untuk mengompensasi jejak karbon mereka melalui partisipasi dalam Carbon Market, di mana mereka dapat memperoleh kredit karbon dari entitas yang terlibat dalam pengurangan atau penghapusan emisi gas rumah kaca. Setiap kredit karbon yang dapat diperdagangkan sesuai dengan satu ton karbon dioksida atau jumlah setara gas rumah kaca lainnya yang telah berkurang, tersimpan, atau dicegah. Begitu sebuah kredit digunakan untuk mitigasi, penyerapan, atau mencegah emisi, ia berubah menjadi offset dan kehilangan kredibilitasnya.

Sebuah laporan terbaru telah dirilis oleh  Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) pada tahun 2021, menanggapi kenyataan bahwa emisi gas rumah kaca global masih terus meningkat di semua sektor. Namun, laporan tersebut juga memiliki kabar baik, yang mengungkap bahwa energi terbarukan telah lebih murah dibandingkan dengan batu bara, minyak, dan gas.

Untuk mencapai tujuan yang memiliki nilai tinggi memerlukan komitmen finansial yang kolaboratif dan substansial. Negara-negara berkembang akan membutuhkan hingga $6 triliun pada tahun 2030 untuk mendanai kurang dari separuh tujuan terkait iklim mereka yang tercantum dalam Nationally Determined Contributions (NDC).

Solusi krisis iklim hampir tidak mungkin dilaksanakan secara efektif oleh semua negara, sehingga Carbon Market menjadi salah satu jawaban yang bisa diandalkan. Ada dua jenis Carbon Market: kepatuhan dan sukarela. Carbon Market sukarela didominasi oleh entitas swasta yang terlibat dalam pengembangan proyek karbon dan pemerintah yang mendirikan inisiatif yang didukung oleh standar karbon, yang menghasilkan pengurangan dan/atau penghapusan emisi.

Emissions Trading Systems (ETS) beroperasi berdasarkan prinsip "cap-and-trade", dengan entitas yang diatur menerima izin yang dikeluarkan oleh pemerintah. Entitas yang melebihi izin mereka harus membeli dari mereka yang memiliki kelebihan. Uni Eropa memimpin ETS pertama pada tahun 2005, dan Tiongkok meluncurkan yang terbesar pada tahun 2021, mencakup sebagian besar emisi karbon global. Banyak inisiatif ETS nasional dan regional saat ini beroperasi atau dalam pengembangan.

Implementasi Carbon Market tidak dapat berhasil tanpa menekan masalah-masalah ini; transparansi transaksi karbon baik secara keuangan maupun institusional, dan kemudian pengurangan dan penghapusan emisi yang sejalan dengan NDC negara. Mengingat tindakan tersebut akan melibatkan semua lapisan masyarakat, hak asasi manusia harus dihormati dan hak-hak masyarakat adat harus dilindungi dengan segala cara.

Download aplikasi BumiBaik untuk mendapat lebih banyak pengetahuan dan pembaruan tentang perubahan iklim! 

Referensi: UNDP