BumiBaik Writer
05/07/24
Sengatan panas atau heatstroke di pertengahan tahun 2024 menjadi penyebab dari setidaknya 1.301 jemaah haji kehilangan nyawa. Diketahui, krisis iklim memicu kenaikan suhu ekstrem, dan Pusat Meteorilogi Saudi Arabia mencatat suhu tertinggi di Saudi Arabia mencapai 51,8 derajat celcius. Menteri Kesehatan Saudi Arabia Fahd Al-Jalajel mengatakan bahwa hampir 80% korban jiwa jemaah haji merupakan jemaah ilegal yang tidak memiliki visa resmi dan merupakan jemaah berusia lanjut dengan riwayat sakit kronis.
Hal ini memicu jemaah haji kesulitan mencari tempat bernaung dan berlindung ditengah cuaca ekstrem. Akibat banyaknya korban jiwa tersebut, pemerintah Saudi Arabia sudah mengidentifikasi dan mengevakuasi korban serta memberikan informasi resmi kematian kepada keluarga korban. Tidak hanya itu, pemerintah Saudi Arabia juga memfasilitasi pemakaman bagi seluruh jemaah yang gugur, termasuk jemaah yang tidak memiliki visa resmi.
Menteri Al-Jalael juga sudah memberikan 1,3 juta upaya pencegahan dan meningkatkan kesadaran kepada seluruh jemaah untuk menjaga kondisi kesehatan masing-masing, karena cuaca ekstrem dan padatnya rangkaian ibadah haji bisa membuat jemaah kelelahan dan terserang sengatan panas. Respons cepat dari pihak kementrian berupa pelayanan kesehatan gratis di perbatasan laut, udara, dan darat, dengan memberikan vaksinasi, deteksi dini, dan fasilitas medis pada saat kedatangan.
Untuk menanggulangi hal tersebut, pemerintah Saudi Arabia mengambil tindakan tegas untuk mendeportasi jemaah haji ilegal. Perdana Menteri Mesir juga mengevaluasi biro perjalanan haji dan berhasil mencabut izin 16 agen biro perjalanan yang terlibat dalam keberangkatan haji ilegal. Hal ini dilakukan guna meminimalisir bertambahnya jumlah korban jiwa ditengah cuaca yang tidak menentu dan terbatasnya fasilitas tempat tinggal jemaah selama ibadah berlangsung.
Dari fenomena tersebut, kita bisa melihat bagaimana cuaca menjadi salah satu faktor penyebab jatuhnya korban jemaah musim haji 2024. Upaya peningkatan kesadaran pencegahan krisis iklim dapat berdampak buruk terhadap kesehatan, bahkan hingga menyebabkan kematian massal. 6 bulan pertama di tahun 2024 sudah banyak berita kematian dari berbagai negara akibat sengatan panas yang melanda secara brutal.
Mari dukung berbagai program BumiBaik untuk memperlambat krisis iklim dan menjaga suhu bumi lebih stabil, demi keberlangsungan hidup umat manusia dan kelestarian lingkungan. Pantau terus perkembangan perubahan suhu dan buat aksi nyatamu sekarang!