Graha Polinema 4th Floor, Jl. Soekarno Hatta No.9, Malang City, East Java, Indonesia

image

Menurut International Energy Agency (IEA), energi terbarukan adalah energi yang tercipta dari proses alam yang dapat digunakan dan dimanfaatkan secara terus menerus. Sumber energi tak terbarukan yang digunakan secara terus menerus menjadi pemantik lahirnya istilah “Energi Tebrarukan” yang dibuat sebagai solusi dari keterbatasan sumber energi yang ada saat ini. Penelitan beberapa dekade menunjukkan bahwa pemanfaatan energi fosil (sebutan lain dari energi tak terbarukan) dapat menghasilkan dampak negatif jika terus dimanfaatkan dalam jangka panjang.

Contoh dari beberapa dampak negatif yang dihasilkan yaitu dipicu oleh produksi gas-gas berbahaya yang berasal dari sisa oksidasi, misalnya karbon dioksida (CO2), sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen dioksida (NO2). Seperti sudah diketahui sebelumnya, bahwa CO2 termasuk dalam golongan gas rumah kaca yang menjadi penyebab terjadinya global warming (pemanasan global), sementara SO2 dan NO2 merupakan senyawa yang berperan dalam terjadinya hujan asam akibat proses deposisi asam. Hal ini dapat membuat masalah kesehatan pada manusia, keseimbangan nutrisi tanah terganggu, beberapa makhluk hidup yang tidak bisa mentolerir kondisi asam mengalami kepunahan, dan kualitas air memburuk.

Maka dari itu, beberapa solusi dari permasalahan lingkungan mulai diciptakan dan diteliti lebih lanjut, salah satunya adalah dengan terpusatnya fokus pemanfaatan pada energi terbarukan. Manfaat energi terbarukan bagi kehidupan manusia cukup banyak, diantaranya adalah:

  1. 1. Lebih ramah lingkungan
Memanfaatkan energi terbarukan dapat mengurangi polusi udara, menekan dampak kerusakan lingkungan akibat aktivitas eksploitasi yang dilakukan oleh manusia secara terus menerus.

  1. 2. Lebih hemat
Biaya yang dikeluarkan dalam pemanfaatan energi terbarukan terhitung lebih murah, karena ketersediaan sumber secara gratis, dengan biaya pemeliharaan dan perawatan yang lebih terjangkau dan prosesnya cukup sederhana.

  1. 3. Mendorong masyarakat mandiri energi
Masyarakat tidak perlu lagi hidup bergantung pada persediaan atau stok pasokan energi fosil yang sebagian besar masih diimpor oleh negara.

  1. 4. Tidak perlu sentralisasi produk
Energi terbarukan bisa diproduksi di mana saja.

  1. 5. Mendorong pertumbuhan ekonomi secara signifikan
Hal ini dapat memberi dampak pada kegiatan belanja di sektor lainnya.

Berikut adalah beberapa jenis energi terbarukan.
  1. 1. Energi surya
Berasal dari sinar matahari yang memiliki kegunaan sebagai pembangkit listrik atau lebih dikenal sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Berbagai negara maju seperti Jerman, India, Jepang, dan Amerika Serikat telah mengembangkan dan memanfaatkan penggunaan PLTS secara masif.

Cara kerja PLTS adalah dengan mengubah energi surya menjadi listrik melalui perantara panel surya yang berfungsi menyerap sinar matahari dan mengkonversikannya menjadi energi listrik yang dialirkan oleh sebuah inverter untuk mengubah arus DC menjadi arus AC, lalu energi tersebut bisa dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan yang membutuhkan listrik.

  1. 2. Energi angin
Udara yang bergerak dari wilayah bertekanan tinggi ke wilayah bertekanan rendah disebut dengan angin. Maka, angin juga bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi. Hal ini dikenal sebagai Pembangkut Listrik Tenaga Bayu (PLTB) atau pembangkit listrik tenaga angin.

Cara kerja PLTB adalah dengan menggunakan kincir angin, dimana putaran dari kincir angin diteruskan untuk memutar generator yang dapat menghasilkan energi listrik untuk mendukung berbagai kegiatan manusia.

  1. 3. Energi panas bumi
Panas yang berasal dari dalam Bumi disebut juga sebagai energi panas bumi. Beberapa negara yang memiliki potensi panas bumi adalah negara-negara yang dilalui oleh the Pacific ring of fire atau cincin api pasifik, seperti Indonesia, Jepang, Guatemala, Australia, Kanada, Filipina, New Zealand, dan lainnya.

Agar dapat memanfaatkan energi panas bumi, yang harus dilakukan adalah dengan membuat galian yang mencapai kedalaman tertentu untuk menjangkau titik panas bumi. Selanjutnya energi panas tersebut disalurkan untuk menggerakkan turbin, lalu gerakan turbin pun digunakan untuk memutar generator

  1. 4. Energi air
Air sebagai salah satu energi yang melimpah di Planet Bumi. Pemanfaatan air sebagai sumber energi pun dianggap sebagai salah atu solusi efektif untuk mendorong pemanfaatan energi terbarukan. Air juga bisa dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik atau juga biasa disebut sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). 

Cara kerja PLTA adalah melalui kincir air yang diletakkan pada area yang memiliki aliran arus yang cukup kencang, dimana putaran kincir tersebut menghasilkan enegri kinetik yang digunakan untuk memutar sebuah generator, selanjutnya, energi listrik akan dihasilkan dan bisa dimanfaatkan oleh manusia.

  1. 5. Bio energi
Salat satu energi terbarukan yang bisa dimanfaatkan adalah bio energi, yang bersumber dari makhluk hidup atau materi organik (biomassa), seperti kayu, limbah pertanian, rumput, kotoran hewan, limbah rumah tangga. 

Agar material tersebut dapat diolah menjadi suatu sumber energi, ada dua cara yang bisa dilakukan yaitu dimanfaatkan secara langsung atau melalui serangkaian proses. Kayu adalah material organik yang bisa dimanfaatkan secara langsung, namun, limbah rumah tangga, limbah pertanian, dan kotoran hewan harus diproses terlebih dahulu sebelum bisa dimanfaatkan. Energi tersebut nantinya berbentuk bioetanol, bioavtur, biodiesel, biogas, dan lainnya.

Hadirnya kesadaran masyarakat dan perkembangan pengetahuan terkait energi terbarukan merupakan sebuah solusi yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, apalagi sebagai upaya untuk meminimalisir eksploitasi energi yang dapat berdampak buruk bagi lingkungan dan mengancam keberlangsungan hidup manusia. 

Namun, memang bagi negara berkembang, masih cukup kesulitan untuk mengoptimalkan pemanfaatan dan pengalihan dari energi fosil ke energi terbarukan, berikut tantangan energi terbarukan yang harus diharapi:

  1. 1. Kebijakan
Belum tercipta dan terbentuknya mekanisme “reward” dan “punishment” yang ditegakkan dan diterapkan kepada para pemangku kepentingan energi terbarukan. Selain itu, perubahan kebijakan dan peraturan yang masih signifikan, dan bersifat jangka pendek juga menjadi tantangan baru. Hal ini membuat sulitnya mewujudkan kepastian bagi para developer dan investor energi terbarukan dalam kebutuhan penyederhanaan proses perizinan, pengadaan lahan, serta penyediaan infrastruktur pendukung.

  1. 2. Pendanaan
Alokasi pendanaan yang digunakan untuk mengembangkan energi terbarukan masih mengandalkan APBN sehingga jumlahnya terbatas. Ditambah lagi, developer swasta berskala kecil mengalami kesulitan akibat keterbatasan dalam penyediaan jaminan dan harus melawan kendala kesulitan mendapatkan mitra. 

  1. 3. Teknologi
Dari kendala pendanaan, hal tersebut berimbas pada kendala dalam pengalihan teknologi, yang notabene membutuhkan dana yang tidak sedikit. Sehingga, investor dianggap memiliki peran dan andil yang penting, khususnya untuk membiayai pengembangan energi terbarukan.

  1. 4. Sumber daya manusia
Menciptakan iklim investasi yang kondusif dan mendukung terwujudnya industri energi terbarukan memerlukan komitmen yang pasti dan tegas. Namun sayangnya, upaya-upaya tersebut masih belum didukung dengan SDM yang memadai dan bertekad dalam mencapai target penurunan emisi. Kemudian, masyarakat juga masih belum bisa melepaskan ketergantungannya terhadap energi fosil.

Maka dari itu, langkah-langkah konkret terkait penyusunan kebijakan, persiapan pendanaan, peralihan teknologi, dan upaya memperbaiki kualitas sumber daya manusia perlu dilakukan secara bertahap dan komitmen yang baik. Jika kamu tertarik untuk mengetahui lebih lanjut seputar informasi lingkungan, perubahan iklim, dan lainnya, jangan lupa follow akun media sosial kami di instagram dan LinkedIn “BumiBaik” serta download aplikasi BumiBaik hanya di Playstore!