Graha Polinema 4th Floor, Jl. Soekarno Hatta No.9, Malang City, East Java, Indonesia

image

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of American Heart Association, “Circulation,” meneliti kematian akibat serangan jantung di wilayah Tiongkok dari tahun 2015 hingga 2020. Provinsi ini mengalami empat musim, dengan kisaran suhu yang bervariasi dan terkadang tingkat polusi udara yang signifikan.

Dua kali lebih banyak penduduk meninggal karena serangan jantung setelah empat hari atau lebih suhu tinggi atau indeks panas berkisar antara 82,6 hingga 109,4 derajat Fahrenheit, dengan konsentrasi partikel halus yang tinggi di udara pada hari kematian dan/atau hari tersebut. Menurut para ilmuwan, kombinasi faktor-faktor tersebut menyebabkan 2,8% kasus serangan jantung. Suhu seperti 95 atau lebih meningkatkan risiko serangan jantung sebesar 75%.

Temuan penelitian mengungkapkan bahwa indeks panas 91,2 – 104,7 Fahrenheit selama setidaknya tiga hari menyebabkan 3,2% dari 202.000 serangan jantung yang fatal. Perempuan dan orang dewasa di atas usia 80 tahun adalah kelompok yang paling rentan.

Studi ini juga menemukan bahwa risiko serangan jantung yang fatal meningkat selama gelombang panas yaitu resiko sebesar 18% selama gelombang panas 2 hari dengan indeks panas berkisar antara 82,6 hingga 97,9 derajat Fahrenheit, dan resiko sebesar 76% selama gelombang panas 4 hari dengan indeks panas berkisar antara 94,8 hingga 109,4 derajat Fahrenheit.

Metode terbaik untuk mengurangi risiko serangan jantung mematikan yang disebabkan oleh cuaca buruk adalah dengan memantau prediksi.

Sumber: foxweather.com