Graha Polinema 4th Floor, Jl. Soekarno Hatta No.9, Malang City, East Java, Indonesia

image

Email atau electronic mail merupakan salah satu penemuan terkini yang dapat mempermudah kegiatan pertukaran informasi dari satu pihak ke pihak lain menggunakan koneksi internet. Dengan adanya email, masyarakat dunia mengira angka eksploitasi kertas dan pohon berkurang, namun ternyata muncul permasalahan baru yang mengancam keseimbangan alam dan berdampak pada krisis iklim. Hal ini dipicu oleh fakta bahwa email ternyata meninggalkan jejak karbon!

Menghapus email menjadi salah satu alternatif upaya pengurangan jejak karbon di atmosfer. Lalu, B agaimana email bisa menghasilkan jejak karbon? Dan apa ya hubungan dari menghapus email dengan jejak karbon? Simak pembahasannya lebih lanjut!

Penggunaan email dalam keseharian ternyata berdampak pada bertambahnya jejak karbon di bumi. Email yang kita terima di kolom inbox atau kotak masuk, baik yang sudah dibuka, yang belum dibuka, yang masuk kotak spam, dan bahkan yang lupa kita hapus karena tidak sempat disimpan dalam penyimpanan awan atau cloud. Semakin banyak email yang tersimpan di cloud, maka semakin banyak energi listrik yang dibutuhkan, dimana listrik berasal dari hasil pembakaran minyak bumi. 

Artinya, meskipun kehadiran email berperan penting terhadap penurunan polusi kertas dan penebangan pohon, tetapi email justru menjadi alasan bagi bertambahnya jejak karbon dan memicu krisis iklim yang semakin memburuk. The Good Planet mengatakan bahwa masyarakat USA memiliki jumlah email yang tidak terbaca dan yang masuk di spam, sebanyak 500 email, diasumsikan bahwa setiap email berkontribusi terhadap 0.3 gram emisi karbon, maka saat ini kita sama saja sedang berhadapan dengan 150 gram extra karbon dioksida per masyarakat USA.

Menurut Eco2greetings, sumber tersebut juga memperkirakan bahwa satu tahun mengirim email menghasilkan sekitar 136 kilogram CO2e, yang kira-kira sama dengan dampak berkendara dengan mobil berbahan bakar bensin sejauh 200 mil. Namun menurut Science Focus, mengirim 1 email sama saja dengan menggunakan energi untuk mengirim surat secara konvensional sebesar 1.7% saja, menunjukkan bahwa sebenarnya penggunaan email jauh lebih hemat energi dibandingkan pengiriman surat secara konvensional.

Penggunaan email yang boros emisi karbon berkaitan erat dengan perangkat atau device yang digunakan, maka cara terbaik untuk mengurangi emisi karbon adalah dengan mengurangi penggunaan perangkat yang teralu banyak untuk membuka 1 email yang sama, serta beralih ke perangkat yang lebih hemat energi. Cara lainnya yang bisa dilakukan untuk mengurangi emisi karbon adalah dengan mendukung produk lokal yang notabene memiliki jejak karbon yang lebih kecil, mengurangi pembelian produk yang tidak bijak dan fast fashion, makan lebih banyak sayur daripada daging karena berkontribusi terhadap jejak karbon lewat pengiriman dan distribusi individu dari produsen ke konsumen. 

Kira-kira bagaimana? Apakah Teman Baik masih meyakini bahwa penggunaan email berdampak besar terhadap krisis iklim yang kita hadapi saat ini? Belajar tentang lingkungan lebih lanjut dengan follow BumiBaik di media sosial, ya!