Bumi Baik Writer
28/08/23
Dilaporkan bahwa kawah permafrost terbesar di dunia di Republik Sakha (Yakutia), Siberia, Rusia, kawah Batagaika telah mencair. Mencairnya lapisan es kawah menyebabkan daratan di sekitar kawah mulai tenggelam.
Mencairnya kawah permafrost ditandai sebagai peringatan oleh para ilmuwan. Tanah yang mulai tenggelam dinilai membahayakan efek samping pencairan. Hal ini mempunyai kemungkinan besar untuk merugikan kota-kota besar dan kecil di seluruh Rusia utara dan timur laut.
Permafrost merupakan lapisan tanah tebal yang tetap membeku dalam jangka waktu lama. Meski dibekukan dalam waktu lama, permafrost bisa mencair. Hal ini bisa disebabkan oleh aktivitas manusia yang dapat memicu pemanasan global, perubahan iklim, dan masih banyak lagi. Fakta menarik tentang permafrost adalah tidak tertutup salju, namun tetap beku.
Para ilmuwan memastikan bahwa Rusia mengalami pemanasan sekitar 2,5 kali lebih cepat dibandingkan tempat lain di dunia. Pemanasan yang disebabkan oleh Rusia telah mencairkan tundra yang telah lama membeku dan menutupi sekitar 65% daratan negara tersebut, melepaskan gas rumah kaca yang tersimpan di tanah yang mencair.
Kepala Peneliti Melnikov Permafrost Institute di Yakutsk, Nikita Tananayev, mengatakan kondisi ini bisa dianggap sebagai “tanda bahaya”. Lahan yang mencair mulai meluas selama beberapa bulan sehingga menimbulkan beberapa gejala yang harus diwaspadai, seperti terganggunya jaringan pipa, jalan bergerigi, dan masih banyak lagi gejala yang dapat mengancam kota-kota di Rusia. Gejala ini bisa bertambah parah jika suhu terus memanas.
Untungnya, warga Sakha sudah mewaspadai mencairnya kawah Batagaika yang terletak di dekat tempat tinggal mereka.
“Di masa depan, dengan meningkatnya suhu dan tekanan antropogenik yang lebih tinggi, kita akan melihat semakin banyak kemerosotan besar yang terbentuk, sampai seluruh lapisan es hilang,” jelas Tananayev.