Graha Polinema 4th Floor, Jl. Soekarno Hatta No.9, Malang City, East Java, Indonesia

image

Para ilmuwan dari Universitas George Mason yang berlokasi di Virginia memperkirakan hampir separuh bumi akan melewati zona iklim baru karena perubahan iklim. Jurnal kajian tersebut diterbitkan dengan judul “CMIP6 Earth System Models Project Greater Acceleration of Climate Zone Change Due To Stronger Warming Rates”.

Hasil penelitian tersebut memproyeksikan masa depan bumi hingga tahun 2100. Studi tersebut menunjukkan adanya perubahan suhu dan curah hujan yang signifikan yang dapat mengubah iklim di tingkat lokal.

Seperti yang kita ketahui sekarang, dapat dikatakan bahwa Bumi adalah tempat yang rentan bagi makhluk hidup untuk hidup. Banyak sekali hal-hal yang terjadi di dalam bumi yang dapat menimbulkan kerugian bagi makhluk hidup di dalamnya. Gelombang panas ekstrem, kekeringan, banjir, dan badai merupakan hal yang lumrah terjadi saat ini, dan hasil penelitian ini mungkin akan lebih merugikan penduduk bumi karena perubahan iklim.

“Pada akhir abad ini, sekitar 38% hingga 40% lahan global yang diproyeksikan berada di zona iklim yang berbeda dibandingkan saat ini,” tulis tim peneliti yang dipimpin oleh penulis senior Paul Dirmeyer dalam jurnal studi.

Perubahan tersebut mungkin akan semakin meningkat, sehingga hampir 50% daratan bumi dapat beralih ke zona iklim baru yang belum diketahui. Model iklim generasi terbaru mungkin akan muncul, yang lebih sensitif terhadap perubahan iklim dan tingkat pemanasan global yang lebih tinggi.

Berdasarkan analisis studi mereka, iklim tropis akan meluas dari 23% menjadi 25% daratan bumi pada tahun 2100. Begitu juga dengan daratan bumi yang akan menjadi daratan tandus, diperkirakan akan bertambah hingga 34% dari 31%. Perubahan semacam ini dalam penelitian lain dapat menyebabkan ketidakstabilan sistem produksi pangan dan mendorong penyebaran penyakit yang disebabkan oleh nyamuk ke wilayah baru.