Graha Polinema 4th Floor, Jl. Soekarno Hatta No.9, Malang City, East Java, Indonesia

image

Apakah Anda merasakan panas yang menyengat akhir-akhir ini? Saat kita melewati tahun ini, beberapa wilayah mengalami gelombang panas terik yang mendorong suhu ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Hal ini menunjukkan tahun 2023 menjadi tahun terpanas yang pernah tercatat. Bagaimana bisa? Berikut adalah faktor penyebabnya.

1. El nino
Pada tahun 2023, El Nino kembali terjadi dan menyebabkan pemanasan laut setelah musim panas yang terik pada tahun 2022. Laporan Berkeley Earth menunjukkan bahwa panas saat ini mungkin merupakan konsekuensi kecil dari fenomena ini.

2. Debu dan belerang
Biasanya, debu yang bertiup dari Sahara dan aerosol belerang dari bahan bakar kapal memantulkan sinar matahari dari laut. Namun keduanya semakin berkurang sehingga menyebabkan Atlantik menjadi hangat.

3. Antisiklon yang ‘stagnan’
Sistem antisiklon yang diperluas berperan dalam gelombang panas. Ketika daerah bertekanan tinggi stagnan, udara tenggelam dan menghangat, menyebabkan hilangnya awan dan sinar matahari musim panas yang intens. Selain itu, Eropa mengalami udara panas Afrika yang tidak bergerak, menyebabkan akumulasi panas di laut, darat, dan udara yang hangat.

4. Peran perubahan iklim
Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) melaporkan bahwa perubahan iklim telah meningkatkan frekuensi dan intensitas gelombang panas yang mematikan sejak tahun 1950an. Meskipun manusia adalah kekuatan utama di balik perubahan iklim, mereka memiliki kemampuan untuk memberikan dampaknya dengan mengurangi emisi bahan bakar fosil.

sumber: rfi.fr