Graha Polinema 4th Floor, Jl. Soekarno Hatta No.9, Malang City, East Java, Indonesia

image

Apa kamu pernah merasa jika suhu di kota pada malam hari terasa lebih panas dibandingkan saat kamu berada di desa? Kalau iya, mungkin kamu tengah merasakan fenomena Urban Heat Island. Urban Heat Island (UHI) adalah fenomena yang terjadi dimana iklim suatu kawasan menjadi lebih panas dibandingkan iklim yang seharusnya. Fenomena ini muncul saat permukaan kawasan kota secara efisien menyimpan energi matahari selama siang hari dan kemudian diubah menjadi energi panas. Setelah itu, energi yang terkumpul tersebut akan dilepaskan pada malam hari. Pada keadaan tertentu, wilayah yang terkena Urban Heat Island dapat mengalami kenaikan suhu hingga 6°C. 

Fenomena UHI dapat muncul akibat tindakan manusia yang semena-mena terhadap alam. Banyak aktivitas manusia yang menghasilkan panas, bepergian dengan kendaraan atau penggunaan alat pendingin merupakan contoh dari sikap kesewenang-wenangan manusia terhadap alam. Selain itu, konsep pembangunan yang tidak memperhatikan kebutuhan ruang hijau, penggunaan material yang sulit dalam menyerap sinar UV, dan pembangunan gedung-gedung yang rapat dan padat penduduk juga menjadi faktor pemicu fenomena UHI. Kegiatan manusia seringkali menghasilkan sisa energi panas yang turut menjadi penyebab terjadinya UHI. Faktor seperti kendaraan, pabrik, olahraga, atau kebutuhan hidup sehari-harinya akan memakai energi yang diubah menjadi energi panas. 

Hal ini diperparah dengan fakta bahwa fenomena UHI dapat meningkatkan konsumsi listrik yang kita gunakan. Kebutuhan akan alat-alat pendingin dan alat-alat untuk membantu pekerjaan manusia saat kondisi cuaca sedang panas membuat orang-orang membutuhkan konsumsi energi listrik yang lebih banyak. Padahal, sumber energi yang dibutuhkan untuk menghasilkan listrik seringkali berasal dari pembakaran bahan bakar fosil. Jika hal ini terus dibiarkan, kondisi bumi akan semakin memanas dan bumi akan semakin sulit untuk dihuni.

Selain kenaikan penggunaan listrik, fenomena UHI juga dapat memberikan berbagai dampak negatif terhadap kondisi tubuh kita. Semisal, UHI dapat menyebabkan kematian dengan meningkatkan intensitas sengatan gelombang panas, UHI juga dapat menyebabkan penurunan kualitas air di perkotaan, serta dapat mempercepat terbentuknya kabut berbahaya seperti nutrious oxides (NOx) dan voliatile organic coumpounds (VOCs) yang dapat bereaksi dengan fotokimia.

Meski begitu, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menanggulangi dampak UHI yang semakin parah.  Kegiatan seperti menanam pohon dan memperbanyak taman kota, memilih transportasi umum dalam bepergian, dan melakukan penghematan energi terutama saat memakai AC adalah beberapa hal yang dapat kita lakukan. Selain itu, mendukung penggunaan konsep atap dan dinding hijau pada bangunan, memilih warna-warna terang (reflektif) pada bangunan, menggunakan desain tata kota yang ramah lingkungan, serta melakukan edukasi kepada warga sekitar mengenai pentingnya ruang hijau adalah beberapa hal lain yang dapat kita upayakan untuk menjaga kondisi lingkungan dapat berkembang dengan lebih baik.